4 Zaman Praaksara di era Biologi
Divisi Pada Zaman Praaksara
Apa artinya ini dengan praaksara?
Pra-Aksara berasal dari kata dan skrip pertama. Pra berarti sebelum dan aksara berarti menulis. Jadi, pra-aksara adalah waktu ketika manusia tidak tahu menulis. Praaksara juga disebut Nirleka, yaitu usia kurangnya tulisan.
Sarana kompensasi sebelum manusia sebelum mengetahui bentuk penulisan.
Manusia yang harus hidup di praaksara adalah mantan manusia.
Sementara itu, geologi adalah bidang ilmu tanah yang mempelajari segala sesuatu di planet Bumi dan isinya.
A. Berikut adalah pembagian waktu reproduksi berdasarkan geologi, kehidupan kota masyarakat selama pagar, Hindu dan Premium Islam oleh Tri Woroseynansih.
- Arkeozoic / Agion of Old
Usia ini berlangsung sekitar 2500 juta tahun.Pada saat itu, kulit bumi masih panas, jadi tidak ada kehidupan.
2. Era Paleozoic / era primer atau kehidupan lama
Usia ini berlangsung 340 juta tahun.
Makhluk hidup yang muncul di zaman ini termasuk, mikroorganisme, ikan, ampbi, reptil dan hewan yang tidak diperkuat.
3. Hunian Mesozoikum / Sekunder atau kehidupan tengah hari
Usia ini berlangsung sekitar 140 tahun.
Pada saat itu, jenis reptil mencapai level tertinggi sehingga, pada usia ini, itu sering disebut usia reptil.
Setelah akhir periode kedua ini, kehidupan lain muncul, yaitu jenis hewan Bruung dan masih menyusui di level.
Sementara jenis reptil merasakan kepunahan.
4. Zaman Neozoikum / Zaman Baru
Usia ini dibagi menjadi dua, yaitu:
sebuah. Tersier / Senior.
Usia ini berlangsung sekitar 60 juta tahun.
Yang paling penting dari masa-masa ini ditandai dengan perkembangan semacam hewan perawat seperti primata, misalnya monyet.
B. Era Lingkungan / Hari Keempat
Usia ini ditandai dengan kehidupan manusia sehingga itu adalah usia yang paling penting.
Jadi seperti apa manusia kuno di Indonesia?
Berikut adalah jenis manusia awal di Indonesia:
1. Pithecanthropus Erepectus.
Jenis manusia ini ditemukan oleh dokter Belanda bernama Eugene Dubois pada tahun 1890 dekat Trinil, sebuah desa yang terletak di tepi Bengawan Solo.
Lokasi tidak jauh dari Ngawi (Madiun).
Pithecanthropus Erepectus berarti orang-orang yang berjalan.
Jenis manusia yang menurut para ahli memiliki kemampuan untuk berpikir bahwa itu tetap rendah karena volume otak 900 cc.
2. Meganthropus Paleojavanicus.
Pada tahun 1941, Von Koeningwald menemukan beberapa rahang yang jauh lebih besar dan molar yang lebih kuat menunjukkan skema kemanusiaan, tetapi banyak sifat alam.
Von Koeningwald menganggap makhluk yang lebih tua ini daripada pithecanthropus.
Makhluk ini yang ia beri nama M Meganthropus Paleojavanicus karena bentuk tubuhnya yang lebih besar.
Diperkirakan ada dua juta tahun yang lalu dua juta tahun yang lalu.
3. Homo Soloensis.
Beberapa fosil telah dihancurkan, tetapi beberapa dapat memberikan informasi kepada penelitian mereka.
Von Koeningwald mengevaluasi kesimpulan ini bahwa makhluk itu lebih besar dari pithecanthropus ereptus.
Bahkan makhluk-makhluk ini bisa dikatakan manusia.
Makhluk von Koeningwald ini disebut Homo Soloensis (Solo Manusia).
4. homo wajibensis atau homo sapiens
Selain itu, di dekat desa yang tidak jauh dari Tulungagun Kediri ditemukan tengkorak yang disebut homo wajibensis.
Jenis suasana hati tua ini memiliki ketinggian 130-210 cm, beratnya sekitar 30-150 kg.
Wajahnya lebar dengan hidung besar, mulutnya masih penting.
Dahi pentingnya, tetapi tidak seperti pithecanthropus.
Hiduo manusia ini berusia antara 25.000 dan 40.000 tahun.
Kehidupan mereka lebih maju karena mereka dapat membuat alat batu dan tulang.
Komentar
Posting Komentar